Friday, January 30, 2009

Krisis Pendidikan

Nasib pendidikan negeri-ku
Negara menempati urutan ke 107 dari 177 negara di dunia berdasarkan penilaian atas kemajuan dan kualitas output dar setiap lembaga pendidikan tingkat atas untuk terjun ke era globalisasi pada setiap tahunnya(). Sangat mengejutkan memang kalau lita bandingkan kejayaan dunia pendidikan kita yang pernah merajai asean, betapa banyak dan antusiasnya negara-negara tetangga yang mengharapkan bantuan tenaga pengajar dari negeri kita dan berbondong-bondong memboyong ribuan guru dari seluruh Indonesia untuk dibawa ke Negara mereka masing-masing.
Karena kemashuran dan kualitas itulah bangsa kita menjadi central pendidikan asean. Akan tetapi itu beberapa decade telah terlewati dan kita bisa lihat kondisinya sekarang Negara kita berada diurutan terbawah dari Negara-negara di asia tenggara. Negara kita yang dulu termashur dimata negeri-negeri jiran kini menjadi alas dan tempat pembuangan bagi insinyur-insinyur gagal dari Negara mereka. Sangat menyedihkan memang melihat kondisi ini. Kebanggan terdahulu kini hanya menjadi kenangan manis dan romantisme masa lalu belaka. Hanya menjadi dongeng pengantar tidur si buyung.
Kita telah menyia-nyiakan kerja keras para pejuang pendidikan pendahulu kita. Kihadjar Dewantara, R.A Kartini, dan masih banyak lagi para pejuang yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalm dunia pendidikan dibawah baying-bayang penjajahan colonial.

Pendidikan Indonesia daimbang batas
Mungkin lebih tepatnya ini adalah fase kritis bagi dunia pendidikan kita sekarang ini. Wacana demokrasi sebagai faham yang dianggap pantas bagi negeri heterogen seperti Indonesia ini sudah merambah kesegala sector termasuk juga sector pendidikan yang menjai fondasi pembangunan bangsa. Selama ini wacana itu terus-menerus coba dikembangkan dalam setiap instansi dan lembaga pendidikan secara menyeluruh. Hal itu terbukti dari memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengeluarkan pendapat dan dan argumentasi yang ilmiah berdasarkan rasionalitas. Meski masih banyah dibeberapa sekolah masih terdapat beberapa guru yang otoriter, dan selalu memaksakan kehendak kepada peserta didiknya. Karena kebodohan guru dalam pemahaman demaokrasi dan aplikasinya. Perlu dipahami betul bahwa mayoritas rakyat Indonesia masih prgaya dan mnjunjung tinggi tradisionalisme dan budaya mistisisme oleh feodal ortodoks. Artinya, dalam otak bangsa kita ini masih terkonstuk dengan kokoh doktrin-doktrin penindasan di zaman kerajaan dahulu agar tidak ada protes dan perlawanan dari rakyat pada saat itu, contonya seperti (urgo unut neroko katut, anom kudu nurut ing wong tuo, jawa) dan berakibat buruk sekali bagi penyelengaraan demokrasi di negeri ini.

Nasib guru dan murid
Segala dilemma memang sudah ada di depan mata kita dari berbagai kebijakan dari pihak lebaga pendidikan sebagai negasi dari konstitusi dari Negara. Setelah berbagai masalah dalam dunia pendidikan kita. Terlebih setelah pemerintah berencana untuk menjadikan semua lembaga pendidikan harus berbadan hukum. Yang tertuang dalam RUU BHP. Dan disitu kita akan melihat dengan jelas bahwa di negeri ini juga masih menganut faham feodalistik cultural yang kental dengan nuansa kasta dan seolah orang miskin diharamkan untuk bisa mengenyam pendidikan. Hal ini akibat dari faham pendidikan berbasis material yang diterapkan di barat. Manusia modern yang tidak punya pegangan akan semakin bunging dan berada dalam kebimbangan diliputi skeptisisme akut yang bisa berakibat penderitanya menjadi gila antara harus mengikuti budaya barat tetapi diskrimainatif atau tetap mempertahankan budaya asli yang kolot dan ketinggalan zaman.

Berjuang melawan kemiskinan


Berjuanga melawan kemiskinan

inilah elis dan ibu angkatnya beserta dua saudaranya yang masih belita
Siswi yang berusia duabelas tahun ini berhasil membuktikan bahwa kemiskinan bukan alasan untuk meraih prestasi. Ia berpendapat miskin itu sudah biasa bagi kita semua dan jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Rasa kagum dan bangga terlihat dari raut wajah sang ayah ketika mendengar puterinya menjadi juara dalam kelas itu. Peluh dan keringat untuk biaya sekolah puterinya seolah tidak sia-sia ketika mendengar kabar itu. Bagaimana tidak seorang anak kecil yang hidup di daerah yang jauh dari-akses pendidikan dan informasi- kota ini setiap harinya harus menempuh jarak beberapa kilometer untuk sampai ke sekolah dan belajar. Dan sekarang ia bisa membuat bangga ayahnya dan pasti almarhum ibundanya tersenyum di surga melihat puterinya menjadi anak yang pandai.
Ditinggal sang Bunda
Ibundanya yang telah wafat membuat ia harus berbagi waktu antara belajar, mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan mengurus adik-adiknya yang masih balita. Ibu angkatnya hanya sesekali menjenguk karena beliau juga punya banyak urusan mengurusi suami dan putera-puterinya. Bayangkan anak sekecil itu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan ketika adik-adiknya lelap tertidup barulah ia membuka buku pelajaran dan mengulang kembali semua materi yang telah diberikan di sekolah. Namun ia tetap bertekad akan terus mempertahankan prestasinya dan mengajak teman-teman lainnya agar mengikuti jejaknya serta tidak lagi terperangkap kepada jargon “kemiskinan”. Kemiskinan bukan untuk ditakuti tapi untuk di lawan. Selamat kepada Elis, selamat kepada penerus bangsa yang cerdas, selamat kepada calon pemimpin masa depan. Lanjutkan perjuanganmu dan lawan terus kemiskinan.
href="http://chevenk.wordpress.com/2007/11/04/membuat-link-dalam-satu-halaman/#berjuang melawan kemiskinan"> Kembali ke atas

Tuesday, January 20, 2009

malaikat

Lirik lagu Dewi Lestari - Malaikat Juga Tahu
">
Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri.. Cintakulah yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta tuk terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi.. Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu.. Aku kan jadi juaranya

Conflict Gaza


We Will Not Go Down In Gaza Tonight (Song for Gaza)

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Friday, January 16, 2009

catalog

Apa yang harus aku lakukan untuk bisa merubah dunia...????
pertama ucapkan niat diawali dengan bismillah, dan akhirnya aku menulis ini semua untuk kalian yang mau peduli dengan perubahan. Semakin kita sering membantu maka semakin banyak pula bantuan yang akan datang menghampiri kita (ingatlah itu kawan....!!!)

Di dalam dunia baru kita dapat temukan berbagai fenomena yang jarang kita temui sebelumnya. penyimpangan sosial yang terjadi tidak terdapat dalam tumpukkan studi kasus dan penelitian serta riset yang dilakukan. semua guru besar tidak akan pernah bisa memberikan jawaban dan penjelasan atas gejala sosial ini. Apa sebenarnya yang membuat gejala ini begitu dahsyat dan baaimana sebenarnya gejala ini bisa ada??(selanjutnya)

Tuesday, January 13, 2009

dunia itu indah


ternyata kata kata nidji itu benar bahwa dunia itu indah... walau gak seindah surga. dimana baiknya Tuhan udah nyiptain gwe ke dunia dan berbagai hal gwe dapat di dunia. semua hal yang indah ( cinta, persahabatan dan keluarga) thank's god

semua hal gak terduga (patah hati, kegagalan, kecewa, dan semua yang bikin gwe nangis sepanjang hari sampe gk inget makan, gak bisa tidur dan bikin gwe diem.. tak seperti biasanya...

thank's mom, yang dah ngajarin gimana rasanya bersyukur dalam segala hal.
thank's dad, yang dah ngajarin gwe tegar ketika gwe rapuh.
thank's beib, dah bikin gwe ngerti cinta dan persahabatan itu bukan hanya bikin gwe belajar pertahanin apa yang gwe punya tanpa egois.

thank,s y sayang kmu dah ngajarin banyak hal ttg cinta dan bagaimana aQ bisa pertahanin rasa itu sampai nanti,dan selamanya..
i love you all